CEO Google Di Desak Uni Eropa Untuk Awasi Konten Perang Israel-Hamas Di YouTube

Muhammad Topik

Loop.co.id, Jakarta – Komisaris Uni Eropa Thierry Breton telah mengirimkan surat peringatan ke beberapa platform online untuk mengatasi disinformasi terkait perang antara Israel dan Hamas.

Baru-baru ini, Britton menulis surat kepada Google dan CEO Alphabet Sundar Pichai, mengingatkan mereka akan kewajiban perusahaan mengenai moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE.

Secara khusus, Britton meminta Alphabet untuk “sangat waspada” terhadap konten perang antara Israel dan Hamas yang diposting di YouTube.

“Komisi Eropa melihat penyebaran konten ilegal dan misinformasi di platform tertentu,” katanya kepada Pichai, seraya menambahkan bahwa Alphabet memiliki tugas untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten kekerasan yang menggambarkan penyanderaan dan tindakan lainnya.

Warga Inggris Pichai juga memperingatkan bahwa Alphabet (perusahaan induk Google) harus merespons tepat waktu jika menerima pemberitahuan konten ilegal dari UE.

Terakhir, CEO mengingatkan bahwa perusahaan harus memiliki langkah-langkah mitigasi untuk menangani konten misinformasi. Demikian kutipan Engadget, Minggu (15 Oktober 2023).

Selain itu, layanan berbagi video harus mampu membedakan antara sumber berita terpercaya, propaganda teroris, dan konten yang dimanipulasi seperti video penipuan.

Juru bicara YouTube Ivy Choi mengatakan kepada The Verge bahwa layanan tersebut telah menghapus puluhan ribu video berbahaya dan menutup ratusan saluran karena konflik yang sedang berlangsung di Israel dan Jalur Gaza.

Dia menambahkan bahwa platform ini terus menghubungkan masyarakat dengan berita dan informasi berkualitas tinggi.

Ivy Choi berkata, “Tim YouTube memantau video berbahaya 24 jam sehari, dan terus berupaya mengambil tindakan cepat jika diperlukan terhadap semua jenis konten, termasuk video pendek dan siaran langsung.”

Warga Inggris itu sebelumnya mengirimkan pesan “mendesak” kepada Elon Musk terkait penyebaran misinformasi di platform “X” tentang perang antara Israel dan Hamas.

Baca Juga  3 Cara Live Streaming Youtube via PC, Android, & Aplikasi Encoder

Dia menyerukan penyebaran gambar dan fakta palsu dan dimanipulasi, seperti foto-foto lama konflik bersenjata yang tidak terkait atau rekaman militer yang sebenarnya diambil dari video game, disebarluaskan di platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter di Uni Eropa.

Namun, UE terus menyelidiki X untuk memoderasi konten ilegal dan disinformasi terkait perang.

Komisi Eropa juga mengirimkan surat tegas kepada Meta yang mengungkapkan keprihatinan serupa tentang misinformasi di platformnya.

Meta menjawab bahwa tim ahli di seluruh perusahaan bekerja siang dan malam untuk memantau platform sekaligus melindungi mereka yang menggunakan aplikasi tersebut.

Britton juga mengirim surat ke TikTok atas penyebaran misinformasi di platform tersebut mengenai perang antara Israel dan Hamas, dan memberikan waktu 24 jam kepada perusahaan tersebut untuk menjelaskan bagaimana mereka akan mematuhi aturan UE.

Selain meminta YouTube untuk terus mencermati disinformasi antara Israel dan Hamas, Britton juga menyinggung persoalan disinformasi terkait pemilu dalam suratnya.

Dia meminta layanan tersebut untuk memberi tahu timnya tentang langkah-langkah yang telah diambil untuk membatasi deepfake, dengan menyebutkan bahwa ada pemilu mendatang dan pemilu Parlemen Eropa di Polandia, Belanda, Lituania, Belgia, Kroasia, Rumania, dan Austria.

Originally posted 2023-10-15 16:33:22.

Tags

Bagikan:

Artikel Lainnya